Cirebon,Viraltimes.id-Proyek peningkatan jalan desa di Blok dusun ll jn. Sumur asinan, Desa luwung kencana, Kecamatan susukan, Kabupaten Cirebon, kembali menjadi sorotan publik. Hal itu setelah sebuah unggahan warga bernama S.A menyoroti dugaan mark up anggaran dalam proyek yang menggunakan dana Bantuan Keuangan Provinsi (Banprov) Tahun Anggaran 2025.
Dalam foto yang beredar, papan proyek mencantumkan anggaran sebesar Rp 98.000.000 untuk pekerjaan Peningkatan Jalan Desa dengan spesifikasi panjang 117 meter, lebar 3 meter, dan ketebalan 15 sentimeter.
Namun, S.A dalam unggahannya mempertanyakan nilai proyek tersebut. Ia menilai biaya pengecoran untuk jalan desa dengan volume tersebut semestinya tidak mencapai angka hampir Rp 98.000.000 juta.
Unggahan tersebut kemudian mendapat sejumlah respons dari masyarakat yang meminta pemerintah desa maupun kecamatan memberikan penjelasan terkait perbedaan nilai anggaran tersebut.
S.A Minta Transparansi Penggunaan Anggaran
Beberapa warga menilai, proyek pemerintah desa seharusnya mengedepankan prinsip keterbukaan dan transparansi agar tidak menimbulkan kecurigaan.
“Kalau memang sesuai RAB dan aturan, silakan dijelaskan kepada masyarakat. Jangan sampai muncul dugaan-dugaan yang bisa menurunkan kepercayaan publik,” ujar seorang warga setempat.
Hingga berita ini diturunkan, pemerintah Desa Luwung kencana belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan mark up yang ramai dibahas masyarakat. Papan proyek yang terpampang hanya mencantumkan nilai anggaran tanpa rincian detail material, upah pekerja, dan komponen biaya lainnya.
maupun pihak terkait di tingkat kecamatan maupun kabupaten agar penggunaan dana Banprov benar-benar sesuai prosedur, transparan, dan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.
Pengawasan Anggaran Semakin Diperketat
Kasus seperti ini menguatkan kembali pentingnya pengawasan masyarakat terhadap setiap proyek pembangunan desa, terutama yang menggunakan dana bantuan pemerintah.
Dengan transparansi dan pengawasan yang baik, pembangunan dapat berjalan efektif dan tepat sasaran, tanpa meninggalkan ruang bagi penyalahgunaan anggaran
(SURYA ASIA)
