Minahasa Tenggara – viraltimes.id, Bentrokan antarwarga terjadi di lokasi pertambangan emas tanpa izin (PETI) Kebun Raya, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, pada Sabtu (20/12/2025) siang. Peristiwa berdarah tersebut menewaskan tiga orang dan menyebabkan seorang perempuan dalam kondisi kritis.
Informasi yang diterima Redaksi viraltimes.id menyebutkan, bentrokan melibatkan dua kelompok warga asal Desa Basaan dan Desa Belang yang berhadapan dengan kelompok dari Desa Tombatu. Dalam insiden tersebut, empat orang diduga menjadi korban tembakan senjata api rakitan.
Sumber di lokasi kejadian mengungkapkan, tiga korban meninggal dunia masing-masing dua orang warga Desa Basaan dan satu orang warga Desa Belang. Sementara satu korban lainnya, seorang perempuan warga Desa Belang, mengalami luka tembak di bagian paha dan kini dalam kondisi kritis.
“Korban meninggal tiga orang, dua dari Basaan dan satu dari Belang. Satu perempuan dari Belang mengalami luka tembak dan kondisinya kritis,” ujar sumber tersebut.
Menurut keterangan yang dihimpun, bentrokan dipicu sengketa batas lahan tambang emas ilegal di kawasan Kebun Raya Ratatotok. Lahan tersebut diklaim oleh seorang warga bernama Steven Mamahit bersama sejumlah penambang ilegal lainnya.
Ketegangan antar kelompok disebut telah terjadi sejak sehari sebelum insiden berdarah itu."Permasalahan utamanya terkait batas lokasi tambang. Situasi sudah memanas sejak sehari sebelumnya,” kata sumber yang sama.
Sekitar pukul 15.55 Wita, personel Sabhara Polres Minahasa Tenggara bersama aparat Polda Sulawesi Utara melakukan evakuasi terhadap tiga jenazah dan satu korban luka berat dari lokasi kejadian.
Evakuasi dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Sabhara Polres Minahasa Tenggara, Iptu Ferry Sulu.seluruh korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ratatotok menggunakan mobil patroli dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Sejumlah keluarga dan kerabat korban memadati rumah sakit, sementara polisi berupaya menjaga situasi agar tetap kondusif.
Iptu Ferry Sulu menjelaskan, pihaknya menerima laporan bentrokan saat tengah melaksanakan patroli pengecekan pos pengamanan.
“Sekitar pukul 15.00 Wita kami menerima informasi adanya bentrokan di lokasi tambang. Kami langsung menuju lokasi karena sudah ada laporan korban,” ujar Iptu Ferry.
Ia menambahkan, ketika petugas tiba di lokasi kejadian, para pelaku bentrokan telah melarikan diri. Aparat kepolisian kemudian memprioritaskan evakuasi korban untuk mendapatkan penanganan medis serta kepentingan penyelidikan.
“Para pelaku sudah tidak berada di tempat saat kami tiba. Kami langsung fokus mengevakuasi korban ke rumah sakit,” jelasnya.
Hingga Sabtu sore, kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap para pelaku bentrokan, termasuk menelusuri dugaan penggunaan senjata api rakitan.
Aparat keamanan juga meningkatkan pengamanan di sekitar kawasan PETI Kebun Raya Ratatotok untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.
Sufaldi
